3 Pawang hujang = Masih saja hujang


Hehehe, sangat menggelitik apa yang tertera dalam berita di sebuah situs ternama,

Pihak Inasoc melalui Deputi 4 Inasoc Bidang Upacara dan Kebudayaan, Indra Yudhistira sempat menegaskan untuk upacara penutupan pihaknya akan menambah dua pawang hujan untuk mencegah turunnya hujan sama seperti yang terjadi saat upacara pembukaan, 11 November 2011 lalu.

Namun, kekuatan tiga pawang hujan yang dimiliki Inasoc tidak bisa mencegah turunnya hujan di kawasan Jakabaring Sports Center.       (vivanews.com)


Itulah yang terjadi saat penutupan SEA Games XXVI, Selasa 22 November 2011, secara umum Indoenesia menjadi juara.  Tapi mengenai perkara pawang hujan, hal tersebut cukup lucu, bagaimana tidak, Dahulu bangsa ini terkenal dengan kekuatan mistisnya, terutama di peradaban jawa, yang kental akan ritual-ritual atau mitos-mitosnya.  waktu SMU, guru fisika pernah bercerita bahwasannya negeri ini sering dikunjungi pakar dan ahli dari luar negeri untuk meneliti santet yang mana pada zaman itu sedang naik daunnya teori-teori kuantum dari Einstein, banyak diadakan seminar-seminar yang mengundang ahli santet.
Dunia telah merubah wajahnya, dan perkembangan teknologi dan sains seolah telah merontokkan mistis.  Tapi inti dari  segala pembahasan, Hujan itu adalah hal yang gaib sebagaimana  HR. Al-Bukhari,

“Ada lima kunci ghaib yang tidak diketahui seorangpun kecuali Allah: Tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang terdapat dalam rahim, tidak ada satu jiwapun yang tahu apa yang akan diperbuatnya esok, tidak ada satu jiwapun yang tahu di bumi mana dia akan mati, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan turunnya hujan.” (HR. Al-Bukhari no. 1039)

Waktu turunnya hujan termasuk perkara ghaib yang hanya diketahui oleh Allah semata. Karenanya, barangsiapa yang mengklaim mengetahui waktu turunnya hujan atau mengklaim bisa menurunkan hujan atau mengklaim bisa menahan turunnya hujan (pawang hujan) maka dia telah terjatuh ke dalam kekafiran dan kesyirikan berdasarkan dalil-dalil yang sangat banyak yang menjelaskan kafirnya makhluk yang mengklaim mengetahui perkara ghaib.  

Sebab-sebab umum turunnya hujan:

1.    Ketakwaan kepada Allah.

Allah Ta’ala berfirman:
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’raf: 96)

2.    Istighfar dan taubat dari dosa-dosa.

Allah Ta’ala berfirman tentang Nabi Nuh bahwa beliau berkata:
“Maka aku katakan kepada mereka, “Mohonlah ampun kepada Rabb kalian, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepada kalian dengan lebat.” (QS. Nuh: 10-11)
3.    Istiqamah di atas syariat Allah.
Allah Ta’ala mengabarkan:
“Dan bahwasanya: Jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar.” (QS. Al-Jin: 16)

4.    Istisqa`, baik sekedar berdoa maupun diiringi dengan shalat  (al-atsariyyah.com)


Jelas bukan?
di sisi lainnya, Hujan adalah sebuah rizki dan anugerah dari-Nya

 “Dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menumbuhkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untuk kalian.” (QS. Al-Baqarah: 22)


Sebuah banyolan dari teman, "Hujan adalah berkah, Kota Hujan adalah kota penuh berkah"










0 Komentar