Toleransi beragama = kesejahteraan!!


perhatian :
(maaf, apabila terdapat ketidak pas'an, karena yang saya ketahui hanya tentang yang diajarkan oleh kepercayaan saya dan yang telah saya baca, sesuaikan dengan keyakinan Anda, pastinya semuanya mengajarkan dan menginginkan tentang kedamaian)






Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (al-A’raf:96)


Indonesia memilliki keaneragaman dalam budaya, agama, dan kepercayaan,  dan setiap warganya harus memeliki agama, sesuai sila pertama pancasila "Ketuhanan Yang Maha Esa.",  sangat bijaksana apabila setiap warganya total dalam agamanya, meyakinini dan melaksanakan apa yang telah diajarkannya secara murni dan konsekuwen.

Bagaimana menginginkan suatu negara yang makmur jikalau tidak mengamalkan dan mengilhami segala peraturan yang berlaku??

dalam penerapannya segala yang berbeda pasti memiliki perbedaan, segala yang sama pasti ada suatu celah perbedaan dan segala kesempurnaan berasal dari perbedaan, intinya semua pasti ada perbedaan antara keyakinan satu dengan lainnya, 

segalanya telah diatur  

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS.Al-Hujurat: 13)

dalam langkah ini, sebuah toleransi adalah sebuah permata yang memancarkan cahaya indah, berkilau menerangi setiap sudut kegelapan dalam relief relief kehidupan yang sesaat ini.  

“......tak ada Paksaan dalam agama...” (Al Baqarah:257) 

Mari kita lihat kembali sejarah Islam dan lihatlah betapa prinsip-prinsip toleransi beragama diterapkan. Nabi Muhamamd SAW dan pengikut beliau menderita bertahun-tahun oleh penganiayaan di Mekkah sebelum berhijrah ke tempat yang lebih aman di Madinah yang letaknya 200 mil dari Mekkah. Disana nabi Muhammad SAW mengatur masyarakat kaum Muslimin dan salahsatu langkah per tama yang beliau ambil adalah mengadakan perjanjian dengan tiga golongan utama di Madinah meliputi kaum Yahudi, pengikut-pengikut beliau di Madinah (Anshor) dan golongan Muslim dari Mekkah (muhajirin). Dalam perjanjian per tama dengan golongan lain, kebebasan beragama diberikan kepada yang bukan muslim. Yahudi madinah bebas menjalankan agama mereka sendiri. 


Ketika Anda membuat dunia lebih toleran untuk Anda, berarti Anda membuat dunia lebih toleran bagi orang lain.
Anais Nin (1903–1977), penulis dan novelis Prancis

Sebuah gunung akan indah jika ada bukit dan jurang, diantaranya terdapat sumber mata air toleransi yang jernih dan menyegarkan.

kita dapat membedakan warna warna pelangi karena saraf-saraf sensorik dan organ mata kita sangat toleran dengan perbedaan intensitas cahaya yang ada.

agar kita lebih toleran, maka lihatlah diri, tetapkan tujuan itu sedalam-dalamnya, buat suatu inovasi langkah yang menurutmu itu baik dan efektif.......

Menurut PDF yang  saya baca,
AGAMA dan MASALAH KEKERASAN Oleh: Ajat Sudrajat Prodi Ilmu Sejarah FISE UNY

Kerukunan hidup umat beragama hanya akan bisa dicapai apabila masing-masing golongan bersikap lapang dada satu sama lain. Sikap lapang dada dalam kehidupan beragama akan mempunyai makna bagi kehidupan dan kemajuan masyarakat plural, apabila ia diwujudkan dalam:
1. Sikap yang diterjemahkan dalam:
a. Sikap saling menahan diri terhadap ajaran, keyakinan dan kebiasaan golongan agama lain yang berbeda, yang mungkin berlawanan dengan ajaran, keyakinan dan kebiasaan sendiri;
b. Sikap saling menghormati hak orang lain untuk menganut dengan sungguh-sungguh ajaran agamanya;
c. Sikap saling mempercayai atas itikad baik golongan agama lain.





MAAF DAN TERIMA KASIH







0 Komentar