adab makan

Adab-Adab Makan
تبرك : أنواعه وأحكامه (الدكتور ناصر بن عبد الرحمن بن محمد الجداعي)
Tabarruk : Anwaa’uhu wa Ahkaamuhu (Dr. Nashir bin ‘Abdirrahman bin Muhammad Al-Juda’I)


A. Berkumpul Apabila Makan

Dari Wahsyi bin Harb radliyallaahu ‘anhu, bahwasannya para shahabat Nabi صلى الله عليه وسلم berkata,”Wahai Rasulullah, sesungguhnya kita makan tapi tidak kenyang”. Beliau صلى الله عليه وسلم bersabda,”Mungkin saja kalian makan dengan tidak berkumpul?”. Mereka berkata,”Ya”. Beliau صلى الله عليه وسلم bersabda :

فَاجْتَمِعُوا عَلَى طَعَامِكمْ , فَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ عَليهِ! يُبَارَكْ لَكمْ فِيهِ

”Berkumpullah kalian ketika makan, dan sebutlah nama Allah padanya. Maka makanan kalian akan diberkahi” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunannya 4/138 Kitaabul-Ath’imah bab Fii Ijtimaa’ ‘alath-Tha’aam; Ibnu Majah dalam Sunannya 2/1093 Kitaabul-Ath’imah bab Al-Ijtimaa’ ‘alath-Tha’aam; Imam Ahmad dalam Musnadnya 3/501; Ibnu Hibban dalam Shahihnya 7/317 Kitaabul-Ath’imah, Dzikrul-Amri ‘alal-Ijtimaa’ ‘alath-Tha’aam[/I], Rajaa-al-Barakah fil-Ijtimaa’ ‘Alaih).


Dan di antara yang menunjukkan atas keberkahan dari berkumpul saat makan adalah apa yang diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim dari Abu Hurairah radliyalaahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :

طَعَامُ اْلإثْنَيْنِ كَافِي الثَّلاثَةَ وَطَعَامُ الثَّلاثةِ كَافِي اْلأَرْبَعَةَ

”Makanan dua orang cukup untuk tiga orang, dan makanan tiga orang cukup untuk empat orang” (Shahih Al-Bukhari 6/200 Kitaabul-Ath’imah bab Tha’aamul Waahid Yakfil-Itsnain; dan Shahih Muslim 3/1630 Kitaabul-Asyribah bab Fadliilatul-Muwaasaah fith-Tha’aamil-Qailil wa anna Tha’aamal-Itsnain Yakfits-Tsalatsah wa Nahwa Dzaalik).

Dan riwayat lain dari Muslim dari Jabir bin ‘Abdillah radliyallaahu ‘anhu :

طَعَامُ الوَاحِدِ يَكفِي الإثْنَيْنِ, وَطَعَامُ الإثْنَيْنِ يَكفِي اْلأَرْبَعَةَ, وَطَعَامُ اْلأَرْبَعَةِ يَكفِي اْلثََمَانِيَةَ

”Makanan satu orang mencukupi dua orang, makanan dua orang mencukupi empat orang, dan makanan empat orang mencukupi delapan orang” (Shahih Muslim 3/1630 pada kitab dan bab yang lalu).

Imam Nawawi berkata,”Dalam hadits ini terdapat sebuah anjuran agar saling berbagi dalam makanan. Sesungguhnya walaupun makanan itu sedikit, tetapi akan terasa cukup dan ada keberkahan di dalamnya yang diterima oleh seluruh yang hadir”. ([/size=1]Syarhun-Nawawi li Shahiihi Muslim 14/23[size]).

Ibnu Hajar berkata,”Dari hadits tersebut kita dapat mengambil faedah, bahwasannya kecukupan itu akan hadir dari keberkahan berkumpul saat makan dan bahwasannya semakin banyak anggota yang berkumpul, maka akan semakin bertambah barakahnya” (Fathul-Baari 9/535 dengan sedikit perubahan).

Dengan demikian beberapa ulama berpendapat, bahwa berkumpul saat makan adalah mustahab (disunnahkan) dan janganlah seseorang makan seorang diri” (Fathul-Baari 9/535).

Masuk

Abu Al-Jauzaa' of Rain City
Qauluhu Ta'ala :
يَاأَيّهَا النّاسُ اعْبُدُواْ رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ وَالّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلّكُمْ تَتّقُونَ

sumber : www.myquran.com

0 Komentar